Judul : Penatapan Kadar Karbohidrat Dalam Sampel ( Mie Instan )
Tujuan : Untuk menentukan kadar karbohidrat
dalam sampel mie instan
Dasar
Prinsip
:
Prinsip kerja kedua cara ini adalah hidrolisis pasti
oleh asam menjadi gula pereduksi .Pada Penetapan cara luff dipakai pereduksi
garam Cu kompleks,dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+
menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2O yang berwarna merah bata.Kemudian
Kelebihan CuO ditetapkan dengan cara Iodometri dengan menetapkan blanko,maka
volume (ml) tio yang dibutuhkan untuk menitar kelebihan Cu2+ dapat
diketahui.Selisih volume tio blanko sampel setara dengan jumlah mg glukosa yang
terdapat dalam sampel.
Reaksi :
(C6H10O5)n
+ nH2O -> nC6H12O6
C6H12O6 +
2CuO -> Cu2O + C5H11O5 +
COOH
Sisa CuO
+ 2KI + H2SO4 -> CuI2 + K2SO4 +
H2O
Cu2I2
C2I2 + I2
I2 +
Na2S2O3 -> 2NaI + Na2S4O6
Landasan
teori :
K A R B O
H I D R A T
Karbohidrat adalah golongan senyawa organic yang terdiri atas unsure karbon,hydrogen dan oksigen. Pada umumnya karbohidrat memenuhi rumus empiric Cn(H2O)m dan itulah sebabnya golongan senyawa ini disebut karbohidrat yang berarti hidrat (karbon)/(hidrat arang). Karbohidrat adalah suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa-senyawa yang dapat terhidrolisis menghasilkan senyawa seperti itu. Satu contoh Polihidroksi Aldehid ialah Glukosa, dan contoh Keton ialah Fruktosa.
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dibedakan atas :
Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat lagi di hidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Oligosakarida
Oligosakarida ialah karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan beberapa (2-10) molekul monosakarida. Yang terpenting dari golongan ini adalah disakarida yang dapat menghasilkan 2 molekul monosakarida.
Polisakarida
Polisakarida ialah karbohidrat yang dapat di hidrolisis membentuk banyak (>10) molekul monosakarida.
Monosakarida
Berdasarkan jenis gugus fungsinya, monosakarida dibedakan atas Aldosa dan Ketosa. Aldosa ialah monosakarida yang mengandung gugus aldehid, sedangkan Ketosa ialah monosakarida yang mengandung gugus keton. Glukisa,galaktosa,manosa dan ribose tergolong Aldosa, sedangkan fruktosa tergolong Ketosa.
Reaksi-reaksi Monosakarida :
Reaksi Oksidasi
Reaksi Mutarotasi
Reaksi Reduksi
Reaksi Pembentukan Ester.
Disakarida
Disakarida terbentuk dari kondensasi dua molekul monosakarida, masing-masing menggunakan gugus OHuntuk membentuk jembatan oksigen dan membebaskan satu molekul air. Karena dalam molekul monosakarida terdapat banyak gugus OH maka pembentukan dapat terjadi menurut berbagai cara. Disakarida terpenting ialah Sukrosa(gula Tebu), maltosa(gula Malt) dan laktosa(gula Susu).
Polisakarida
Suatu sakarida yang setiap molekulnya terdiri dari ratusan bahkan ribuan monosakarida, merupakan hasil fotosintesa pada tanaman.
6CO2 + 5n.H2O (C6H10O5)n.
Dari system ikatan monosakaridanya mengakibatkan adanya polisakarida yang dapat dicerna oleh lambung, yaitu pati atau karbohidrat, dan polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh lambung yaitu selulosa atau serat kasar.
Karbohidrat ada yang bersifat pereduksi dan ada yang bersifat non pereduksi. Kedua sofat ini di karenakan adanya gugusan aldehid(pereduksi) dan gugusan Keton(non pereduksi). Ada 2 macam penetapan karbohidrat, yaitu :
Cara Titrasi (cara Luff)
Cara Spektrofotometri
Prinsip kerja kedua cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadi gula pereduksi. Pada penetapan cara luff dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2Oyang berwarna merah bata. Kemudian kelebihan Cu2O ditetapkan dengan cara iodometri. Dengan menetapkan blanko, maka ml tio yang dibutuhkan untuk menitar Cu2+ dapat diketahui.
Karbohidrat adalah golongan senyawa organic yang terdiri atas unsure karbon,hydrogen dan oksigen. Pada umumnya karbohidrat memenuhi rumus empiric Cn(H2O)m dan itulah sebabnya golongan senyawa ini disebut karbohidrat yang berarti hidrat (karbon)/(hidrat arang). Karbohidrat adalah suatu polihidroksi aldehid atau polihidroksi keton, atau senyawa-senyawa yang dapat terhidrolisis menghasilkan senyawa seperti itu. Satu contoh Polihidroksi Aldehid ialah Glukosa, dan contoh Keton ialah Fruktosa.
KLASIFIKASI KARBOHIDRAT
Berdasarkan reaksi hidrolisisnya, karbohidrat dibedakan atas :
Monosakarida
Monosakarida ialah karbohidrat yang paling sederhana, tidak dapat lagi di hidrolisis menjadi karbohidrat yang lebih sederhana.
Oligosakarida
Oligosakarida ialah karbohidrat yang pada hidrolisis menghasilkan beberapa (2-10) molekul monosakarida. Yang terpenting dari golongan ini adalah disakarida yang dapat menghasilkan 2 molekul monosakarida.
Polisakarida
Polisakarida ialah karbohidrat yang dapat di hidrolisis membentuk banyak (>10) molekul monosakarida.
Monosakarida
Berdasarkan jenis gugus fungsinya, monosakarida dibedakan atas Aldosa dan Ketosa. Aldosa ialah monosakarida yang mengandung gugus aldehid, sedangkan Ketosa ialah monosakarida yang mengandung gugus keton. Glukisa,galaktosa,manosa dan ribose tergolong Aldosa, sedangkan fruktosa tergolong Ketosa.
Reaksi-reaksi Monosakarida :
Reaksi Oksidasi
Reaksi Mutarotasi
Reaksi Reduksi
Reaksi Pembentukan Ester.
Disakarida
Disakarida terbentuk dari kondensasi dua molekul monosakarida, masing-masing menggunakan gugus OHuntuk membentuk jembatan oksigen dan membebaskan satu molekul air. Karena dalam molekul monosakarida terdapat banyak gugus OH maka pembentukan dapat terjadi menurut berbagai cara. Disakarida terpenting ialah Sukrosa(gula Tebu), maltosa(gula Malt) dan laktosa(gula Susu).
Polisakarida
Suatu sakarida yang setiap molekulnya terdiri dari ratusan bahkan ribuan monosakarida, merupakan hasil fotosintesa pada tanaman.
6CO2 + 5n.H2O (C6H10O5)n.
Dari system ikatan monosakaridanya mengakibatkan adanya polisakarida yang dapat dicerna oleh lambung, yaitu pati atau karbohidrat, dan polisakarida yang tidak dapat dicerna oleh lambung yaitu selulosa atau serat kasar.
Karbohidrat ada yang bersifat pereduksi dan ada yang bersifat non pereduksi. Kedua sofat ini di karenakan adanya gugusan aldehid(pereduksi) dan gugusan Keton(non pereduksi). Ada 2 macam penetapan karbohidrat, yaitu :
Cara Titrasi (cara Luff)
Cara Spektrofotometri
Prinsip kerja kedua cara ini adalah hidrolisis pati oleh asam menjadi gula pereduksi. Pada penetapan cara luff dipakai pereduksi garam Cu kompleks, dimana glukosa yang bersifat pereduksi akan mereduksi Cu2+ menjadi Cu+ atau CuO direduksi menjadi Cu2Oyang berwarna merah bata. Kemudian kelebihan Cu2O ditetapkan dengan cara iodometri. Dengan menetapkan blanko, maka ml tio yang dibutuhkan untuk menitar Cu2+ dapat diketahui.
·
Alat & bahan :
Alat :
Erlenmeyer 300ml
Pipet volume 25ml
Buret asan 50ml
Erlenmeyer asah 300ml
Pendingin tegak
Penangas air
Gelas ukur 100ml
Pipet Volume 10ml
Labu ukur 250ml
corong
Bahan :
Mie Instan (sampel)
H2SO4 1,25%
H2SO4 25%
NaOH 3,25%
Indicator PP
KI 30%
Tio 0,0593
Aquadest
Larutan Luff
Erlenmeyer 300ml
Pipet volume 25ml
Buret asan 50ml
Erlenmeyer asah 300ml
Pendingin tegak
Penangas air
Gelas ukur 100ml
Pipet Volume 10ml
Labu ukur 250ml
corong
Bahan :
Mie Instan (sampel)
H2SO4 1,25%
H2SO4 25%
NaOH 3,25%
Indicator PP
KI 30%
Tio 0,0593
Aquadest
Larutan Luff
·
Prosedur Kerja :
·
Ditimbang
3 g sampel mie instan ke dalam Erlenmeyer asah 250 ml
·
Ditambahkan
25ml H2SO4 1,25%
·
Erlenmeyer
dihubungkan dengan pendingin tegak
·
Di
didihkan diatas penangas air selama ±1,5-2 jam
·
Di
dinginkan dan dimasukkan seluruhnya kedalam labu ukur 250ml
·
Dinetralkan
dengan NaOh 3,25% menggunakan indicator PP kemudian di tepatkan sampai tanda
garis dan di saring
·
Di pipet
10ml hasil saringan, kemudian dimasukkan kedalam Erlenmeyer asah, ditambahkan
25ml larutan luff dan 15 ml aquadest
·
Dididihkan
memakai pendingin tegak selama 10menit
·
Larutan
didinginkan dan ditambahkan 10ml KI 30% dan 25ml H2SO4 25% melalui dinding
Erlenmeyer
·
Dititar
dengan larutan Tio 0,0922 N hingga titik akhir, sebagai penunjuk digunakan
larutan kanji
·
Blanko di
tetapkan seperti diatas.
Pengamatan :
·
Bobot sample :
3,0571 gram
·
Volume titrasi blanko : 23,00 ml
·
Volume titrasi sample : 2,20 ml
Perhitungan :
Vt = b – a = 23,00
ml - 2,20 ml
= 20,80 ml
Ml Tio = 0,0710 N X 20,80 ml
0,1000
N
= 14, 77 ml
14 = 35,7
14, 77 = 35,7
+ (0,77 X 2,8 )
=
35,7 + 2,156 mg
= 37,85 mg
%
Karbohidrat = Fp x Mg Glukosa x 100 %
Mg
Sample
= 250/10 x 37,85 Mg x 100 %
3057,1
Mg
=
30,95 %
Kesimpulan
:
Dari
hasil pengamatan dan perhitungan yang telah dilakukan dapat di ketahui bahwa kadar karbohidrat dalam
sampel mie adalah sebesar 30,95 %
Daftar Pustaka :
Leri,Maria S.Si.M.Si. 2009. Kimia Organik. Makassar: Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK).
Ishaq, Arief dkk. 2010. Kimia Analisis Terpadu. Makassar: Sekolah Menengah Analis Kimia (SMAK).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar