1.
Tujuan Percobaan
Untuk
mengetahui ketengikan lemak/minyak
2.
Dasar Prinsip
Bilangan
peroksida sebagai jumlah asam lemak teroksidasi ditentukan berdasarkan jumlah
iodine (I2) yang terbentuk dari reaksi peroksida dalam minyak dengan
Iodine (I2-) yang sebanding dengan kadar peroksida sampel
3.
Reaksi
R-OOH
+ KI + H2O à
2 OH + I2 + KOH
I2
+ 2 Na2S2O3 à
2 NaI + Na2S4O6
4.
Landasan Teori
Angka Peroksida
Bilangan peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang
telah mengalami oksidasi Angka peroksida sangat penting untuk identifikasi
tingkat oksidasi minyak. Minyak yang mengandung asam- asam lemak tidak
jenuh dapat teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa
peroksida. Cara yang sering digunakan untuk menentukan angka peroksida
adalah dengan metoda titrasi iodometri. Penentuan besarnya angka peroksida
dilakukan dengan titrasi iodometri
Salah satu parameter penurunan mutu minyak goreng adalah
bilangan peroksida
Pengukuran angka
peroksida pada dasarnya adalah mengukur kadar peroksida dan hidroperoksida yang
terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak. Bilangan peroksida yang tinggi
mengindikasikan lemak atau minyak sudah mengalami oksidasi, namun pada angka
yang lebih rendah bukan selalu berarti menunjukkan kondisi oksidasi yang masih
dini. Angka peroksida rendah bisa disebabkan laju pembentukan peroksida baru
lebih kecil dibandingkan dengan laju degradasinya menjadi senyawa lain,
mengingat kadar peroksida cepat mengalami degradasi dan bereaksi dengan zat
lain Oksidasi lemak oleh oksigen terjadi secara spontan jika bahan berlemak
dibiarkan kontak dengan udara, sedangkan kecepatan proses oksidasinya
tergantung pada tipe lemak dan kondisi penyimpanan. Minyak curah terdistribusi
tanpa kemasan, paparan oksigen dan cahaya pada minyak curah lebih besar
dibanding dengan minyak kemasan. Paparan oksigen, cahaya, dan suhu tinggi
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi oksidasi. Penggunaan suhu tinggi
selama penggorengan memacu terjadinya oksidasi minyak. Kecepatan oksidasi lemak
akan bertambah dengan kenaikan suhu dan berkurang pada suhu rendah.
Peroksida terbentuk pada tahap inisiasi oksidasi, pada tahap ini
hidrogen diambil dari senyawa oleofin menghasikan radikal bebas. Keberadaan
cahaya dan logam berperan dalam proses pengambilan hidrogen tersebut. Radikal
bebas yang terbentuk bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi, selanjutnya
dapat mengambil hidrogen dari molekul tak jenuh lain menghasilkan peroksida dan
radikal bebas yang baru
Peroksida dapat
mempercepat proses timbulnya bau tengik dan flavor yang tidak dikehendaki dalam
bahan pangan. Jika jumlah peroksida lebih dari 100 meq peroksid/kg minyak akan
bersifat sangat beracun dan mempunyai bau yang tidak enak. Kenaikan bilangan
peroksida merupakan indikator bahwa minyak akan berbau tengik
Bilangan
peroksida adalah indeks jumlah lemak atau minyak yang telah mengalami
oksidasi Angka peroksida sangat penting untuk identifikasi tingkat
oksidasi minyak. Minyak yang mengandung asam- asam lemak tidak jenuh dapat
teroksidasi oleh oksigen yang menghasilkan suatu senyawa peroksida. Cara
yang sering digunakan untuk menentukan angka peroksida adalah dengan
metoda titrasi iodometri. Penentuan besarnya angka peroksida dilakukan dengan
titrasi iodometri.
Salah
satu parameter penurunan mutu minyak goreng adalah bilangan peroksida.
Pengukuran angka peroksida pada dasarnya adalah mengukur kadar peroksida dan
hidroperoksida yang terbentuk pada tahap awal reaksi oksidasi lemak. Bilangan
peroksida yang tinggi mengindikasikan lemak atau minyak sudah mengalami
oksidasi, namun pada angka yang lebih rendah bukan selalu berarti menunjukkan
kondisi oksidasi yang masih dini. Angka peroksida rendah bisa disebabkan laju
pembentukan peroksida baru lebih kecil dibandingkan dengan laju degradasinya
menjadi senyawa lain, mengingat kadar peroksida cepat mengalami degradasi dan
bereaksi dengan zat lain Oksidasi lemak oleh oksigen terjadi secara spontan
jika bahan berlemak dibiarkan kontak dengan udara, sedangkan kecepatan proses
oksidasinya tergantung pada tipe lemak dan kondisi penyimpanan. Minyak curah
terdistribusi tanpa kemasan, paparan oksigen dan cahaya pada minyak curah lebih
besar dibanding dengan minyak kemasan. Paparan oksigen, cahaya, dan suhu tinggi
merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi oksidasi. Penggunaan suhu tinggi
selama penggorengan memacu terjadinya oksidasi minyak. Kecepatan oksidasi lemak
akan bertambah dengan kenaikan suhu dan berkurang pada suhu rendah.
Peroksida
terbentuk pada tahap inisiasi oksidasi, pada tahap ini hidrogen diambil dari
senyawa oleofin menghasikan radikal bebas. Keberadaan cahaya dan logam berperan
dalam proses pengambilan hidrogen tersebut. Radikal bebas yang terbentuk
bereaksi dengan oksigen membentuk radikal peroksi, selanjutnya dapat mengambil
hidrogen dari molekul tak jenuh lain menghasilkan peroksida dan radikal bebas yang
baru.
Peroksida
dapat mempercepat proses timbulnya bau tengik dan flavor yang tidak dikehendaki
dalam bahan pangan. Jika jumlah peroksida lebih dari 100 meq peroksid/kg minyak
akan bersifat sangat beracun dan mempunyai bau yang tidak enak. Kenaikan bilangan
peroksida merupakan indikator bahwa minyak akan berbau tengik.
ALAT / BAHAN :
Alat :
1. Neraca
2. Erlenmeyer Asah
3. Buret
Bahan :
4. Minyak
5. CH3COOH 96%-100%
6. C2H5OH 96%
7. CHCl3 (chloroform)
8. KI
9. Aquadest ( panas)
10. Tio 0,02N
11. Kanji
Cara Kerja :
- Minyak 10g
1.Ditimbang secara teliti dalam Erlenmeyer asah
2.Ditambahkan 30 mL larutan bilangan peroksida
3.Setelah larut ditambahkan KI 10 gram
4.Didiamkan selama 30 menit di tempat yang gelap sambil dihomogenkan setiap 5 menit
5.Ditambahkan 50 mL air bebas oksigen
6.Dititrasi dengan larutan tio 0,02 N menggunakan indicator kanji (a mL ) dibandingkan juga dengan blanko ( b mL )
- Data
PENGAMATAN :
1. volume sampel : 34,4 mL (a)
2. Volume Blanko : 0,8 mL (b)
3. Mg sampel : 10028,2 Mg
4. Warna larutan sampel sebelum dititrasi :
a. Sebelum penambahan indicator : coklat
b. Setelah penambahan indicator : hitam
5. Warna larutan setelah titik akhir : Tidak bewarna
6. Indikator : Kanji
7. N tio : 0,02 N
Perhitungan :
Kesimpulan
Dari hasil percobaan di atas dapat disimpulkan bahwa bilangan peroksida adalah 0,000536 meq/mg
Daftar Pustaka :
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/analisis%20lipid.pdf
Tidak ada komentar:
Posting Komentar